BANJARMASIN, Refrensi.id – Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman, tak kuasa menahan haru saat menerima hadiah istimewa berupa sebuah kapal kayu berbendera merah putih, hasil karya anak yatim.
Hadiah itu diberikan sebagai ungkapan terima kasih dari anak-anak yatim di berbagai panti asuhan wilayah Banjarmasin atas kepedulian dan ketulusan Hasnur terhadap mereka.
Momen mengharukan tersebut berlangsung dalam acara Silaturahmi dan Doa Bersama Wagub Kalsel Hasnuryadi Sulaiman dengan Anak-anak Yatim dan Duafa di Rumah Dinas Wagub, Banjarmasin, Jumat sore (26/9/2025). Acara ini sekaligus menjadi rangkaian Haul ke-10 Ibunda tercinta, almarhumah Hj. Nurhayati.
Hasnur mengaku hadiah itu memiliki makna mendalam, sebab mengingatkannya pada almarhum ayahnya.
“Ya Allah, saya sangat terharu atas pemberian hadiah kapal kayu dari adek-adek yatim ini. Almarhum Abah saya pasti senang melihat ini. Karena kapal kayu angkut inilah yang dulu menjadi salah satu bisnis pertama Abah,” ungkapnya.
Menurut Hasnur, meski sebagian anak-anak tersebut sudah tak memiliki ayah dan ibu, mereka tetap menunjukkan semangat, kreativitas, dan kemandirian. Ia pun memberikan pesan motivasi agar mereka tetap sabar, tegar, tabah, dan ulet menghadapi kehidupan.
“Adek-adekku, yang sebagian mungkin tinggal di beberapa panti asuhan, Kak Hasnur mohon untuk tidak berkecil hati, apalagi frustasi. Tetap bersabar, tegar dan tulus menghadapi apapun keputusan Allah atas diri kita sebagai anugrah,” katanya.
Hasnur menegaskan, undangannya kepada anak-anak yatim bukan untuk menempatkan mereka sebagai tamu, melainkan sebagai saudara bahkan anak-anaknya sendiri.
“Jika pun dianggap sebagai tamu, mereka adalah tamu-tamu Allah yang istimewa dan wajib kita muliakan,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa memuliakan anak yatim merupakan kewajiban sosial dalam Islam, serta pesan penting dari kedua orang tuanya.
“Saya ingat betul pesan Abah dan Umi agar saya tidak boleh hidup jauh dari para ulama, termasuk anak-anak yatim dan duafa. Sebab, kata Rasulullah, Allah akan selalu berada di tengah-tengah anak yatim dan duafa,” ujarnya.
Acara silaturahmi tersebut juga menghadirkan para pemain Barito Putera untuk berbagi motivasi dengan anak-anak yatim. Dua di antaranya, Alex dan Rizky Pora, turut menyampaikan kisah perjuangan mereka sebagai sesama yatim.
“Ade-ade yatim, saya ingin mengajak untuk sama-sama bersemangat. Meski tanpa kedua orang, saya juga ternyata bisa berprestasi di bidang olahraga. Jadi, jangan berkecil hati, tetap semangat,” kata Alex.
Pesan serupa disampaikan Rizky Pora.
“Ade-adeku, saya juga yatim. Mari kita tetap bersemangat. Ibu ku yang sudah tiada, saya mohon maaf sekaligus berterimakasih atas bimbinganmu selama ini hingga saya sukses jadi pemain sepak bola,” ungkapnya.
Suasana haru semakin terasa saat hadir Dava, siswa kelas 5 SD dengan keterbatasan fisik, yang begitu senang bisa bertemu langsung dengan para pemain Barito Putera dan Hasnuryadi. Ia pun menerima hadiah jersey bertanda tangan dari sang bos Barito.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin anak-anak yatim.











+ There are no comments
Add yours