BANJARMASIN, Refrensi.id – DPRD Kota Banjarmasin menggelar Sidang Paripurna Istimewa dalam rangka puncak peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-499 tahun 2025, dengan agenda penyampaian pidato Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, Rabu (23/9/2025).
Dalam rapat paripurna tersebut turut disampaikan cerita pendek sejarah terbentuknya Kota Banjarmasin sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 24 September 1526, yang dibacakan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Isnaini.

Ketua DPRD Banjarmasin, Rikval Fachruri mengungkapkan, momentum Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-499 dengan tema “Gawi Sabumi Menuju Banjarmasin Maju Sejahtera” sarat makna sebagai ajakan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk terus membangun dan mewujudkan kota yang lebih baik.
“Harjad bukan sekadar pesta perayaan, melainkan refleksi diri untuk berbenah. Kita harus jujur, masih banyak PR yang menanti. Justru dari peringatan inilah semangat itu kita bangun. Apa yang belum tuntas, ayo kita kerjakan,” ujarnya.
Rikval menegaskan, DPRD selalu berpihak pada masyarakat dengan mendukung program-program strategis yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga. “Karena rakyatlah pemilik sesungguhnya kota ini. Kami hanya mewakili,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar masyarakat senantiasa menjaga keamanan dan kenyamanan kota. “Terima kasih untuk seluruh warga Banjarmasin. Karena berkat peran semuanya kota ini bisa damai, bisa tertata. Tinggal bagaimana ke depan kita bisa mengoptimalkan potensi sungai untuk benar-benar mensejahterakan,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin H. Muhammad Yamin menegaskan bahwa peringatan Hari Jadi Banjarmasin bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan refleksi kolektif tentang bagaimana kota tetap tegak dengan identitasnya sebagai Kota Seribu Sungai.
“Modernisasi boleh melaju, pembangunan boleh berlari. Tapi jangan sampai kita kehilangan jati diri. Sungai adalah urat nadi kota ini. Kearifan lokal itu harus tetap kita jaga,” ucap Yamin.
Menurutnya, filosofi sungai bukan hanya soal air yang mengalir, melainkan juga menyatukan semangat warga untuk gawi sabumi, bergotong royong demi tujuan bersama. “Menuju Banjarmasin maju dan sejahtera bukan hanya slogan. Itu kerja nyata, yang butuh tangan banyak orang, bukan hanya Pemko. Ada DPRD, ada stakeholder, dan tentu saja masyarakat sebagai penentu utamanya,” tambahnya.
Yamin menuturkan, fokus pembangunan saat ini diarahkan pada sektor ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan. Ia mengakui masih ada sekolah yang memerlukan renovasi. “Karena itu, pendataan detail sedang dilakukan saat ini. Dari sana, prioritas akan jelas. Prinsipnya sederhana, kepentingan masyarakat harus selalu di depan,” katanya.
Selain itu, masalah infrastruktur dan persoalan klasik kota juga menjadi perhatian serius, salah satunya persoalan sampah. “Ini problem yang selalu ada. Tidak bisa selesai dalam sehari. Tapi dengan kerja sama dan komitmen, kita bisa cari jalan keluar yang sistematis,” ujarnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk turut terlibat baik secara langsung maupun tidak, dengan memberi masukan, kritik, maupun saran. “Kami siap menerima, bahkan sangat terbuka. Karena membangun kota itu bukan hanya urusan pemerintah, tapi urusan bersama. Kalau bahu-membahu, insyaallah hasilnya jauh lebih baik,” tandasnya.











+ There are no comments
Add yours