CINDAI ALUS, Refrensi.id – Universitas Borneo Lestari bersama tim dosen lintas perguruan tinggi menggelar kegiatan sosialisasi transformasi budaya bapukung dengan tema “Dari Kearifan Lokal Menuju Strategi Efektif dalam Pemberdayaan dan Manajemen Peran Ganda Ibu Rumah Tangga”, di Desa Cindai Alus, 28–29 Agustus 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hibah Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi RI. Fokus sosialisasi diarahkan pada manajemen waktu bagi ibu rumah tangga yang memiliki anak balita, sekaligus praktik langsung tradisi bapukung—kearifan lokal Banjar dalam menggendong bayi dengan kain panjang.
Ketua pelaksana, Muhammad Saufi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
“Pengabdian kepada masyarakat adalah kewajiban setiap akademisi. Melalui sosialisasi ini, kami ingin menguatkan kembali nilai kearifan lokal sekaligus memberikan strategi efektif agar ibu-ibu dapat mengatur peran ganda mereka, baik sebagai pengasuh anak maupun pengelola rumah tangga,” ungkap Saufi.
Kegiatan ini turut melibatkan mitra dari Pemerintah Desa Cindai Alus, bidan Posyandu setempat, serta warga sekitar. Para peserta tidak hanya menerima materi mengenai manajemen waktu, tetapi juga mengikuti praktik langsung teknik bapukung sebagai upaya pelestarian budaya lokal yang sarat nilai kebersamaan dan kasih sayang.
Adapun tim pelaksana PKM terdiri dari Muhammad Saufi (Ketua), Sila Rizqina (Dosen ULM), dan Nila Cahya (Dosen Manajemen UNBL) sebagai anggota. Kegiatan juga mendapat dukungan dari mahasiswa Universitas Borneo Lestari, yaitu Syarbani dan Wahyuni Chandra, dari Program Studi Manajemen.
Dengan adanya sinergi antara akademisi, pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat nilai budaya lokal sekaligus memberikan solusi praktis bagi pemberdayaan ibu rumah tangga dalam menghadapi tantangan peran ganda di era modern.
+ There are no comments
Add yours