Banjarmasin, Refrensi.id – Rabithah Melayu Banjar menggelar Lokakarya Kebangsaan dengan tema ” Intoleran, Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme (Gerakan Harmoni untuk Indonesia Maju) “, disalah satu hotel di Banjarmasin, senin pagi (17/2/2025).
Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk mencegah dan meminimalisir adanya kelompok yangbingin mengganggu situasi Indonesia.
Terkait hal itu, dalam Lokakarya ini pihak panitia menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Prof Dr KH Hafiz Ansyari (MUI Kalsel), Prof Dr H Hadin Muhjad (ULM), Prof Dr H Mujiburrahman (UIN), dan Takhlis Auzan (Mitra Deradikalisasi).
Tak hanya itu, Diskusi ini juga dihadiri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Adi Santoso, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan diwakili Dir Intelkam Polda Kalsel, Kombes Pol Priyanto Priyo Hutomo, Satgaswil Kalsel Detasemen Khusus (Densus) 88, JATMI Kalsel serta para tokoh masyarakat.
Kegiatan ini, diapresiasi oleh Gubernur Kalsel H Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Adi Santoso, yang berharap dari kegiatannini bisa dihasilkan masukannyang baiknuntuk menjaga keamanan dan situasi kalimantan selatan.
“Ini merupakan inisiatif dan peran dari Rabithah Melayu Banjar yang merupakan Ormas untuk menjaga situasi dan kondisi yang kondusif. serta hal ini berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terpapar oleh paham-paham radikalisme,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Kalsel yang diwakili Dir Intelkam Polda Kalsel, Kombes Pol Priyanto Priyo Hutomo, menyampaikan, melalui kegiatan ini semua pihak bersama-sama dapat menghindari bahaya intoleransi, radikalisme dan terorisme untuk mewujudkan Indonesia yang aman dan damai.
“Indonesia adalah negara yang majemuk, terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras dan budaya. Keragaman ini adalah kekuatan besar yang menjadi identitas bangsa. Namun di era demokrasi saat ini, dinamika ekspresi keberagaman kerap berpotensi menimbulkan ketegangan dan konflik, baik masyarakat maupun antar umat beragama,” katanya.
Ketua Umum Rabhitah Melayu Banjar, HM Syarbani Haira, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyoroti masalah human resource, soal kebangsaan dan kemasyarakatan, serta bagaimana menangkal berkembangnya paham intoleransi, radikalisme dan terorisme di Indonesia.
” Adanya kelompok-kelompok tertentu di negeri ini yang ingin mendirikan khilafah, Indonesia kan sudah dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Ketua Rabithah Melayu Banjar.
Dalam kegiatan ini diharapkan akan banyak masukan dan gagasan apa yang sebaiknya dilakukan oleh negara dan Pemerintah juga jangan hanya sibuk dengan pembangunan saja, tapi juga harus memikirkan masa depan bangsa ini.
Kegiatan ini diselenggarakan pihak Rabithah Melayu Banjar atas kerjasama dan dukungan dari Bank Kalsel serta Baznas Kalsel.
+ There are no comments
Add yours